1. RASIO EMAS DAN TUMBUH MANUSIA
Ketika
melakukan penelitian atau memulai merancang produk, para seniman,
ilmuwan dan perancang mengambil tubuh manusia, yang perbandingan
ukurannya ditetapkan berdasarkan rasio emas, sebagai acuan ukuran yang
mereka gunakan. Leonardo da Vinci dan Le Corbusier menggunakan tubuh
manusia, yang ukurannya ditetapkan menurut rasio emas, sebagai patokan
ukuran ketika membuat rancangan karya mereka. Tubuh manusia dijadikan
pula sebagai patokan dalam the Neufert, salah satu buku rujukan terpenting arsitektur abad modern.
RASIO EMAS PADA TUBUH MANUSIA
Hubungan
kesesuaian "ideal" yang dikemukakan ada pada berbagai bagian tubuh
manusia rata-rata dan yang mendekati nilai rasio emas dapat dijelaskan
dalam sebuah bagan umum sebagaimana berikut:
Nilai perbandingan M/m pada diagram berikut selalu setara dengan rasio emas. M/m = 1,618
Contoh pertama
dari rasio emas pada tubuh manusia rata-rata adalah jika antara pusar
dan telapak kaki dianggap berjarak 1 unit, maka tinggi seorang manusia
setara dengan 1,618 unit. Beberapa rasio emas lain pada tubuh manusia
rata-rata adalah:
- Jarak antara ujung jari dan siku / jarak antara pergelangan tangan dan siku,
- Jarak antara garis bahu dan unjung atas kepala / panjang kepala,
- Jarak antara pusar dan ujung atas kepala / jarak antara garis bahu dan ujung atas kepala,
- Jarak antara pusar dan lutut / jarak antara lutut dan telapak kaki.
Tangan Manusia
Angkatlah tangan Anda dari mouse komputer dan lihatlah bentuk jari telunjuk Anda. Dalam segala kemungkinan akan Anda saksikan rasio emas padanya.Jari-jemari kita memiliki tiga ruas. Perbandingan ukuran panjang dari dua ruas pertama terhadap ukuran panjang keseluruhan jari tersebut menghasilkan angka rasio emas (kecuali ibu jari). Anda juga dapat melihat bahwa perbandingan ukuran panjang jari tengah terhadap jari kelingking merupakan rasio emas pula. Anda memiliki dua (2) tangan, dan jari-jemari yang ada padanya terdiri dari tiga (3) ruas. Terdapat lima (5)jari pada setiap tangan, dan hanya delapan (8) dari keseluruhan sepuluh jari ini tersambung menurut rasio emas: 2, 3, 5, dan 8 bersesuaian dengan angka-angka pada deret Fibonacci.
Angkatlah tangan Anda dari mouse komputer dan lihatlah bentuk jari telunjuk Anda. Dalam segala kemungkinan akan Anda saksikan rasio emas padanya.Jari-jemari kita memiliki tiga ruas. Perbandingan ukuran panjang dari dua ruas pertama terhadap ukuran panjang keseluruhan jari tersebut menghasilkan angka rasio emas (kecuali ibu jari). Anda juga dapat melihat bahwa perbandingan ukuran panjang jari tengah terhadap jari kelingking merupakan rasio emas pula. Anda memiliki dua (2) tangan, dan jari-jemari yang ada padanya terdiri dari tiga (3) ruas. Terdapat lima (5)jari pada setiap tangan, dan hanya delapan (8) dari keseluruhan sepuluh jari ini tersambung menurut rasio emas: 2, 3, 5, dan 8 bersesuaian dengan angka-angka pada deret Fibonacci.
Rasio Emas pada Wajah Manusia
Terdapat beberapa rasio emas pada wajah manusia. Akan tetapi Anda tidak dianjurkan mengambil penggaris dan berusaha mengukur wajah-wajah orang, sebab hal ini merujuk pada "wajah manusia ideal" yang ditetapkan oleh para ilmuwan dan seniman.
Terdapat beberapa rasio emas pada wajah manusia. Akan tetapi Anda tidak dianjurkan mengambil penggaris dan berusaha mengukur wajah-wajah orang, sebab hal ini merujuk pada "wajah manusia ideal" yang ditetapkan oleh para ilmuwan dan seniman.
Misalnya,
jumlah lebar dua gigi depan pada rahang atas dibagi dengan tingginya
menghasilkan rasio emas. Lebar gigi pertama dari tengah dibandingkan
gigi kedua juga menghasilkan rasio emas. Semua ini adalah perbandingan
ukuran ideal yang mungkin dipertimbangkan oleh seorang dokter. Sejumlah
rasio emas lain pada wajah manusia adalah:
- Panjang wajah / lebar wajah,
- Jarak antara bibir dan titik di mana kedua alis mata bertemu / panjang hidung,
- Panjang wajah / jarak antara ujung rahang dan titik di mana kedua alis mata bertemu,
- Panjang mulut / lebar hidung,
- Lebar hidung / jarak antara kedua lubang hidung,
- Jarak antara kedua pupil / jarak antara kedua alis mata.
Rasio Emas pada Paru-Paru
Dalam sebuah
penelitian yang dilakukan antara tahun 1985 dan 1987, fisikawan Amerika
B. J. West dan Dr. A. L. Goldberger menemukan keberadaan rasio emas pada
struktur paru-paru. Salah satu ciri jaringan bronkia yang
menyusun paru-paru adalah susunannya yang asimetris. Misalnya, pipa
saluran udara yang bercabang membentuk dua bronkia utama, satu panjang
(bronkia kiri) dan yang kedua pendek (bronkia kanan). Percabangan
asimetris ini terus berlanjut ke percabangan-percabangan bronkia
selanjutnya.Telah dipastikan bahwa pada seluruh percabangan ini
perbandingan antara bronkia pendek terhadap bronkia panjang selalu
bernilai 1/1,618.
Rasio Emas pada Organ Pendengaran dan Keseimbangan.
Koklea pada
telinga bagian dalam manusia berperan menghantarkan getaran suara.
Struktur bertulang ini, yang berisi cairan, memiliki bentuk spiral
logaritmik dengan sudut tetap =73°43´ yang memiliki rasio emas.
2. PERSEGI PANJANG EMAS DAN RANCANGAN PADA SPIRAL
Sebuah persegi
panjang yang perbandingan panjang sisi-sisinya sama dengan rasio emas
dikenal sebagai "persegi panjang emas." Sebuah persegi panjang yang
panjang dan lebarnya masing-masing berukuran 1,618 dan 1 satuan panjang
adalah persegi panjang emas.
Mari kita
letakkan sebuah bujur sangkar di sepanjang sisi lebar dari persegi
panjang ini dan menggambar seperempat lingkaran yang menghubungkan dua
sudut dari bujur sangkar ini. Kemudian, kita gambar satu bujur sangkar
lagi dan seperempat lingkaran pada sisi yang selebihnya dan melakukan
hal demikian pada seluruh persegi panjang yang ada pada persegi panjang
utama. Jika Anda melakukan hal ini, pada akhirnya Anda akan mendapatkan
sebuah spiral.
Pakar
keindahan asal Inggris William Charlton menjelaskan bagaimana
orang-orang menyukai bentuk spiral dan telah menggunakannya selama
ribuan tahun. Ia menyatakan bahwa kita menyukai bentuk spiral karena
penglihatan kita dapat dengan mudah mengikuti bentuk tersebut.
Spiral yang
didasarkan pada rasio emas memiliki rancangan paling tak tertandingi
yang dapat Anda temukan di alam. Sejumlah contoh pertama yang dapat kita
berikan adalah susunan spiral pada bunga matahari dan buah cemara. Ada
lagi contoh yang merupakan penciptaan tanpa cela oleh Allah Yang
Mahakuasa dan bagaimana Dia menciptakan segala sesuatu dengan ukuran:
proses pertumbuhan banyak makhluk hidup berlangsung pula dalam bentuk
spiral logaritmik. Bentuk-bentuk lengkung spiral ini senantiasa sama dan
bentuk dasarnya tidak pernah berubah berapapun ukurannya. Tidak ada
bentuk mana pun dalam matematika yang memiliki sifat ini.
Rasio Emas pada Cangkang
Saat meneliti
cangkang makhluk hidup yang digolongkan sebagai hewan bertubuh lunak
atau moluska, yang hidup di dasar laut, bentuk dan struktur permukaan
bagian dalam dan luar dari cangkangnya menarik perhatian para ilmuwan:
Permukaan bagian dalamnya halus licin, sedangkan di bagian luarnya bergalur. Tubuh moluska berada di dalam cangkang, oleh karena itu permukaan bagian dalamnya haruslah halus licin. Garis pinggiran luar dari cangkang menambah kekokohan cangkang, sehingga meningkatkan kekuatannya. Bentuk-bentuk cangkang membuat orang kagum karena kesempurnaan dan sifat menguntungkan yang dihasilkan proses penciptaannya. Gagasan spiral pada cangkang terwujudkan dalam bentuk geometris sempurna, dalam bentuk rancangan yang sungguh elok dan "tajam". Cangkang-cangkang kebanyakan moluska tumbuh mengikuti bentuk spiral logaritmik. Sungguh tidak ada keraguan bahwa hewan-hewan ini tidak memahami perhitungan matematis paling sederhana sekalipun, apalagi bentuk spiral logaritmik. Jadi bagaimana makhluk-makhluk tersebut dapat mengetahui hal itu sebagai yang terbaik baginya untuk tumbuh? Bagaimana binatang-binatang ini, yang oleh sejumlah ilmuwan digambarkan sebagai makhluk "primitif," tahu bahwa spiral logaritmik adalah bentuk terbaik bagi mereka? Mustahil pertumbuhan semacam ini terjadi tanpa adanya suatu pengetahuan atau kecerdasan. Pengetahuan tersebut ada tapi bukan pada moluska ataupun di alam itu sendiri, meskipun sejumlah ilmuwan menyatakan hal demikian.Pertumbuhan mengikuti pola semacam ini digambarkan sebagai "gnomic growth" (pertumbuhan gnomis) oleh ilmuwan biologi Sir D'Arcy Thompson, seorang pakar dalam bidang tersebut, yang menyatakan bahwa mustahil membayangkan adanya sistem lain yang lebih sederhana, selama pertumbuhan cangkang kerang laut, daripada sistem yang didasarkan pada pelebaran dan pemanjangan yang terbentuk mengikuti perbandingan yang sama dan tidak berubah. Ia menjelaskan, cangkang tersebut terus-menerus tumbuh, akan tetapi bentuknya tetap sama.Seseorang dapat menyaksikan salah satu contoh paling bagus dari pertumbuhan semacam ini pada seekor nautilus, yang garis tengahnya hanya beberapa sentimeter. C. Morrison menjelaskan proses pertumbuhan ini, yang sangat sulit untuk dirancang sekalipun dibantu dengan kecerdasan manusia, dengan menyatakan bahwa di sepanjang cangkang nautilus, spiral yang ada di bagian dalam memanjang dan tersusun atas sejumlah bilik yang disekat oleh dinding-dinding yang terbuat dari karang mutiara. Ketika hewan ini tumbuh, ia membentuk satu bilik lagi di mulut cangkang spiral yang berukuran lebih besar daripada bilik sebelumnya, dan bergerak maju memasuki tempat yang lebih besar ini dengan menutup pintu di belakangnya menggunakan selembar sekat karang mutiara. Nama ilmiah dari sejumlah hewan laut lain yang memiliki spiral logaritmik dengan rasio pertumbuhan yang berbeda-beda pada cangkang mereka adalah:Haliotis parvus, Dolium perdix, Murex, Fusus antiquus, Scalari pretiosa, Solarium trochleare.Ammonite, binatang laut punah yang kini ditemukan hanya dalam bentuk fosil, juga memiliki cangkang yang tumbuh mengikuti bentuk spiral logaritmik.Pertumbuhan mengikuti bentuk spiral pada dunia hewan tidak terbatas pada cangkang-cangkang moluska. Binatang-binatang seperti antelop, kambing dan biri-biri menyelesaikan perkembangan tanduk mereka dalam bentuk spiral yang berdasarkan rasio emas.
Gading dan Gigi yang Tumbuh Mengikuti Bentuk Spiral
Contoh-contoh lengkungan yang berdasarkan pada spiral logaritmik dapat disaksikan pada gading gajah danmammoth (sebangsa gajah purba yang besar dan berambut) yang kini telah punah, cakar singa, dan paruh burung beo. Laba-laba eperia senantiasa merajut jaringnya dengan bentuk spiral logaritmik. Di kalangan mikroorganisme yang dikenal sebagai plankton, tubuh hewan globigerinae, planorbis, vortex, terebra,turitellae dan trochida semuanya membentuk spiral.
3. RASIO EMAS DALAM DUNIA MIKRO
Bentuk-bentuk
geometris tidaklah terbatas pada segitiga, bujur sangkar, segilima atau
segienam. Bentuk-bentuk ini juga dapat saling bertemu dalam aneka cara
dan menghasilkan bentuk geometris tiga dimensi yang baru. Kubus dan
piramida adalah contoh pertama yang dapat dikemukakan. Namun, ada pula
selain itu bentuk-bentuk tiga dimensi seperti tetrahedron (dengan empat
sisi yang seragam), oktahedron, dodekahedron dan ikosahedron, yang
mungkin tak pernah kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari kita dan yang
namanya bahkan mungkin belum pernah kita dengar. Dodekahedron tersusun
atas 12 sisi berbentuk segilima, dan ikosahedron terdiri dari 20 buah
sisi segitiga. Para ilmuwan telah menemukan bahwa bentuk-bentuk ini
secara matematis seluruhnya dapat berubah bentuk dari satu ke yang lain,
dan perubahan ini terjadi dengan rasio yang terkait dengan rasio emas.
Bentuk-bentuk
tiga dimensi yang memiliki rasio emas sangatlah umum pada
mikroorganisme. Banyak virus berbentuk ikosahedron. Di antara yang
terkenal adalah virus Adeno. Cangkang protein dari virus Adeno tersusun
atas 252 subunit protein, yang kesemuanya tersusun secara seragam.
Sebanyak 12 subunit protein yang terletak pada sudut-sudut ikosahedron
tersebut membentuk prisma pentagonal. Bentuk menyerupai batang menonjol
keluar dari sudut-sudut ini.
Yang pertama
menemukan bahwa virus-virus ada dalam bentuk-bentuk yang memiliki rasio
emas adalah Aaron Klug dan Donald Caspar dari Birkbeck College di
London pada tahun 1950-an. Virus pertama yang mereka pastikan memiliki
rasio emas adalah virus polio. Virus Rhino 14 memiliki bentuk yang sama
seperti virus polio.
Mengapa
virus-virus memiliki bentuk-bentuk yang didasarkan pada rasio emas,
yakni bentuk-bentuk yang sulit untuk kita bayangkan dalam benak kita
sekalipun? A. Klug, yang menemukan bentuk-bentuk ini, memaparkan: Rekan
saya Donald Caspar dan saya menunjukkan bahwa rancangan pada virus-virus
ini dapat dijelaskan melalui keumuman bentuk simetri ikosahedral yang
memungkinkan satuan-satuan pembangunnya yang seragam untuk dipasangkan
satu sama lain dalam susunan yang kurang lebih sama, dengan sedikit
kelenturan di dalamnya. Kami mengumpulkan seluruh rancangan yang
mungkin, yang memiliki kemiripan dengan kubah-kubah geodesik yang
dirancang oleh sang arsitek R.Buckminster Fuller. Akan tetapi,
kubah-kubah Fuller harus dirakit dengan mengikuti rumus-rumus yang
lumayan rumit, sedangkan rancangan pada cangkang virus memungkinkannya
terbentuk secara mandiri.
Penjelasan
Klug sekali lagi menyingkap sebuah kebenaran nyata. Terdapat perencanaan
teramat teliti dan perancangan cerdas pada virus sekalipun, wujud yang
dianggap para ilmuwan sebagai "salah satu makhluk hidup paling sederhana
dan paling kecil."Rancangan ini sangat jauh lebih sempurna dan unggul
dibandingkan karya Buckminster Fuller, salah satu arsitek terkemuka di
dunia.
Dodekahedron
dan ikosahedron juga tampak pada rangka silika dari radiolaria,
organisme laut bersel satu. Bentuk dan ukuran yang didasarkan pada dua
bentuk geometris ini, seperti dodekahedron sama-sisi dengan bagian
menyerupai kaki yang menonjol keluar dari masing-masing sudutnya, serta
aneka bentuk pada permukaannya memunculkan bentuk-bentuk badan radiolaria dengan
keindahan yang beragam. Sebagai contoh dari kelompok organisme ini,
yang berukuran kurang dari satu milimeter, dapat kita kemukakanCircigonia icosahedra yang berbentuk ikosahedron dan Circorhegma dodecahedra dengan rangka dodekahedron.
4. RASIO EMAS DAN DNA
Molekul
yang mengandung informasi tentang seluruh sifat-sifat fisik makhluk
hidup juga telah diciptakan dalam bentuk yang didasarkan pada rasio
emas. Molekul DNA, cetak biru kehidupan, didasarkan pada rasio emas. DNA
tersusun atas dua rantai heliks tegaklurus yang saling berjalinan.
Panjang lengkungan pada setiap rantai heliks ini adalah 34 angstroms dan
lebarnya 21 angstroms. (1 angstrom adalah seperseratus juta
sentimeter.) 21 dan 34 adalah dua angka Fibonacci yang berurutan.
5. RASIO EMAS DAN KRISTAL SALJU
Rasio emas
juga mewujud pada struktur kristal. Kebanyakan struktur ini teramat
kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang. Akan tetapi Anda dapat
menyaksikan rasio emas pada serpihan salju. Ragam bentuk panjang dan
pendek yang beraneka yang membangun bentuk serpihan salju, semuanya
menghasilkan rasio emas.
6. RASIO EMAS DI RUANG ANGKASA
Di jagat raya terdapat banyak galaksi-galaksi berbentuk pilin (spiral) yang memiliki rasio emas pada strukturnya.
- Rasio Emas dalam Fisika
Anda
menjumpai deret dan rasio emas di bidang-bidang yang termasuk dalam
ruang lingkup fisika. Ketika suatu sumber cahaya ditempatkan di atas dua
lapisan kaca yang saling bertumpukan, sebagian dari cahaya itu
menembusnya, sebagian lagi diserap, dan sisanya dipantulkan. Apa yang
terjadi adalah "pemantulan berulang-ulang." Jumlah garis yang dilalui
berkas cahaya di dalam kaca sebelum akhirnya keluar kembali bergantung
pada jumlah pemantulan yang dialaminya. Pada akhirnya, ketika kita
menghitung jumlah berkas cahaya yang akhirnya keluar kembali, kita
dapati bahwa jumlah ini bersesuaian dengan angka-angka Fibonacci.
Fakta bahwa
banyak sekali struktur benda hidup dan tak hidup yang saling tak terkait
di alam namun memiliki bentuk yang mengikuti satu rumus matematis
tertentu merupakan salah satu bukti paling nyata bahwa semua ini telah
dirancang secara khusus. Rasio emas adalah rumus keindahan yang sangat
dikenal dan diterapkan oleh para seniman. Karya-karya seni yang
didasarkan pada rasio itu menampilkan kesempurnaan keindahan. Tumbuhan,
galaksi, mikroorganisme, kristal dan makhluk hidup yang dirancang
menurut acuan yang ditiru oleh para seniman ini semuanya adalah contoh
daya cipta mahahebat dari Allah.
7. JUMLAH DAUN PADA BUNGA
Mungkin
sebagian besar tidak terlalu memperhatikan jumlah daun pada sebuah
bunga. Dan bila diamati, ternyata jumlah daun pada bunga itu menganut
deret fibonacci.
contohnya:
jumlah daun bunga 3: bunga lili, iris
jumlah daun bunga 5: buttercup (sejenis bunga mangkok)
jumlah daun bunga 13: ragwort, corn marigold, cineraria,
jumlah daun bunga 21: aster, black-eyed susan, chicory
jumlah daun bunga 34 : plantain, pyrethrum
jumlah daun bunga 55,89 : michaelmas daisies, the asteraceae family
8.FAKTA LAINNYA:
- Kalau dibandingkan antara jumlah lebah betina dengan jumlah lebah jantan, maka hasilnya adalah 1.618
- Kerang laut,
kerang laut memiliki cangkang keras yang berbentuk spiral. kalau
dibandingkan antara panjang garis spiral paling depan dengan berikutnya,
maka hasilnya adalah 1.618
- Daun,
tangkai, serangga, dan semua yang berbentuk spiral, bila dibandingkan
antara panjang spiral terakhir dengan sebelumnya, maka hasilnya akan
selalu 1.618.
- Menurut, sebuah penelitian yang dilakukan, sepasang Kelinci berkembang biak dengan pola deret angka Fibonacci ini.
- Rasio
fibonacci banyak digunakan para trader untuk memperkirakan pergerakan
harga. Ada dua rasio fibonacci yang banyak digunakan dalam forex:
fibonacci retracement & fibonacci extension.
Trader
biasanya menggunakan rasio fibonacci retracement level untuk menetapkan
support dan resistance. Sedangkan fibonacci extension level sering
digunakan untuk penetapan level 'ambil untung' (profit-taking). Dalam
prakteknya fibonacci retracement lebih banyak digunakan dibandingkan
fibonacci extension. Para trader menggunakannya untuk menangkap
kesempatan 'buy on dip' (beli saat harga turun) pada trend naik atau
'sell on high' (jual saat harga naik) pada trend turun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar